Nama Blog Kamu
  Loading...

Keep Spirit Jambi

Rabu, 27 Agustus 2014

Mahfudin, Kepala Humas Pengadilan Negeri Jambi

Selalu Bersyukur, Jalani Tugas Sesuai Nurani


Mahfudin, Kepala Humas Pengadilan Negeri Jambi


















inspirasijambi.blogspot.com - Mahfudin memangku dua jabatan sekaligus, yakni sebagai hakim dan Kepala Humas Pengadilan Negeri (PN) Jambi. Namun, penyandang gelar magister hukum kelahiran Jakarta, 31 Mei 1965, ini tidaklah merasa terbeban. 

DITEMUI di ruang kerjanya di  PN Jambi, dua hari lalu, pria 49 tahun ini menyempatkan diri berbincang dengan santai bersama Jambi Today. Anak keempat dari delapan bersaudara yang ternyata penggemar olahraga tenis ini mengawali karir sebagai abdi negara pada 1988.

Awalnya, dia bertugas di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Tanggerang. Pada 1991, ia dipindah ke Kantor Wilayah Departemen Kehakiman Jakarta. Setahun kemudian, dia mengikuti penerimaan calon hakim. Dia diterima dan magang calon hakim di PN Jakarta Selatan.

“Tiga tahun berjalan, SK sebagai hakim keluar. Sebagai hakim, pertama kali saya ditempatkan di PN Kalianda, Lampung Selatan, kurun 2000-2004,” kata Mahfudin. Selanjutnya dia dipindah ke PN Sumedang, Jawa Barat.

Tak berapa lama, dia kembali dipindah. Kali ini ke Maluku Utara, menjabat sebagai wakil ketua PN Suasio, Maluku Utara, selama dua tahun enam bulan. Karirnya berlanjut ke PN Bale Bandung sebelum menjabat ketua PN Marabahan, Kalimantan Selatan.

Belum cukup melanglang buana, awal 2013 dia dipindahkan ke PN Jambi sebagai hakim sekaligus Kepala Humas PN hingga saat ini. "Dari sekian banyak kasus yang saya tangani, yang mendominasi adalah tindak pidana umum," ujar bapak dua anak ini.

Satu kasus yang sangat membekas dalam pikirannya adalah saat menjadi hakim PN Suasio pada 2004-2006).  Dia terlibat dalam penanganan kasus konflik antar daerah di Maluku, yang saat itu menjadi perhatian dunia.

Sebagai hakim, Mahfudin mengaku selama ini berhati-hati dalam mengambil keputusan, terutama pada kasus pembunuhan. Dalam kasus pembunuhan, kata dia, acap kali masing-masing pihak, yakni antara pelaku dan  keluarga korban, ketidak terima dengan putusan hakim.

Ditanya motto hidupnya, Mahfudin menyatakan selalu mensyukuri apa yang diberikan Allah. “Insyaallah apabila mensyukurinya, maka akan bertambah nikmat tersebut. Alhamdulillah di dalam hidup saya belum ada kegagalan. Semua berjalan lancar karena saya lakukan sesuai hati nurani," katanya.

Selama bertugas di PN Jambi, dia melihat Jambi lebih kondusif dibandingkan provinsi lain di Indonesia. Sebagai penegak hukum, dia mengapresiasi hal itu. “Jangan berani-berani untuk melawan hukum karena hanya merugikan diri sendiri,” katanya.

Mahfudin mengawali pendidikan di SDN Blok 1 Jakarta Selatan pada 1970-1976 lalu SMPN 56 Jakarta Selatan. Lulus pada  1979 dia meneruskan ke SMAN 46 Jakarta Selatan. Kuliah ia tekuni di Fakultas Hukum Universitas Muhamadiyah Jakarta dan selesai pada 1987. Sedangkan magister hukum (MH) diambilnya di STIH Iblaim Jakarta. 

“Pada 14 Desember 1991 menjadi momen bahagia buat saya. Saya menikah dengan wanita pilihan saya, Indriani Nauli Nst. Saya menikah di Jakarta. Dari pernikahan kami dikaruniai dua putri," katanya.

Sumber: Jambi Today (25 Agustus 2014)

Previous
Next Post »

 
Back To Top